Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
iklan space 728x90px

Soft Drink, Minuman Ringan Berdesis yang Paling Dicari di Saat Panas dan Dahaga


SerambiBisnis.com - Paling dicari di saat panas dan dahaga. Soft drink alias minuman ringan jadi minuman trendi. Dari mana datangnya desis? 

Siapa yang tidak tahu minuman soft drink. Mulai dari toko swalayan sampai ke warung-warung, minuman seperti ini banyak dijual. Minuman itu memang paling dikenal dan popular di kalangan remaja. Selain banyak pilihan merk dan rasa, minuman ini punya gengsi sendiri. Rasanya lain, kan?

Soft drink yang kita kenal di sini biasanya diproduksi berdasarkan lisensi. Tapi apa sebenarnya yang terkandung dalam minuman itu? Kok rasanya menjanjikan gitu?

Dari Abad Ke-19

Ramuannya pertama kali ditemukan tahun 1772 oleh Joseph Priestley yang mencampur natrium bikarbonat (soda kue) ke dalam segelas air. Sedangkan minuman ringan sejenis cola diperkenalkan pertama kali pada permulaan tahun 1800-an di bagian Selatan Amerika. Awalnya, oleh para ahli kimia, dijual sebagai tonik. Tapi beberapa dari mereka kemudian mencampurnya dengan sirup.

Minuman yang ditambah sirup ini jadi populer setelah mereka menambahkan air soda. Maka jadilah minuman bersoda, atau minuman yang sudah teroksidasi.

Dulu di Amerika, minuman ini banyak dijual di restoran bareng dengan mesin yang dapat mencampur sirup dengan air yang sudah teroksidasi. Mereka menjualnya terpisah. Hasilnya, semua terjual habis! Mungkin karena rasanya yang ajaib itu.

Tidak lama kemudian mereka sadar kalau produk itu bisa dijual dalam bentuk botol. Jadi mulailah mereka menjual minuman di botol dari pintu ke pintu atau ditaruh di toko-toko eceran. Pada tahun 1807, di New Haven, Connecticut, Benjamin Silliman dari Yale College mulai memproduksi dan memasarkan air soda di dalam botol. Sementara itu di Philadelphia, Joseph Hawkins mulai menjual air soda di dalam botol dengan mesin hasil penemuannya sendiri. Ia lantas kemudian memperoleh hak paten pada tahun 1809.

Mulai tahun 1960-an konsumsi minuman ringan ini meningkat. Para pengusaha pun mulai meningkatkan mutu kemasan dan macam-macam jenis soft drink. Lihat aja, minuman seperti ini banyak jenisnya mulai dari cola biasa sampai jenis diet, bebas kafein, dan jenis cola yang rendah kandungan sodanya.

Air Mendesis

Soft drink adalah minuman non alkohol yang diberi rasa. Cara membuatnya bagaimana, kok banyak yang suka, apalagi di saat panas.

Bahan utamanya terdiri dari air yang diberi karbondioksida, gula atau sirup, asam dan macam macam rasa. Bahan-bahan yang akan dipakai harus bersih dan steril supaya hasilnya bagus. Air soda diperoleh dengan penambahan karbondioksida ke dalam air yang bertekanan sedikit diatas 1 atmosfer.

Mau coba sendiri? Coba deh Anda masukkan satu sendok penuh baking soda ke dalam segelas air, lalu tambahkan cuka. Apa yang terjadi? Air tampak bergelembung dan mendesis. Itu yang dinamakan air soda, dan gelembungnya itu adalah karbondioksida. Penambahan gas karbondioksida membuat minuman jadi bercahaya dan berbau tajam. Juga mencegah pem-busukan.

Biasanya dibutuhkan karbondioksida sebanyak 84 kg per square sentimeter. Proses pengoksidasian ini menjadi efektif kalau cairan didinginkan dan dialirkan ke dalam beberapa wadah yang berisi gas karbondioksida yang telah diberi tekanan sebelumnya. Minuman seperti itu tidak enak kalau tidak ada rasanya kan? Makanya ada penambahan sirup plus gula. Nah, bahan yang dipakai biasanya berasal dari sari buah alami, seperti jeruk. Tapi bisa juga dipakai sari buah sintetis. Pemanis buatan seperti sakarin dan aspartame digunakan untuk minuman diet.

Gula biasanya dicairkan dalam suatu proses baru ditambah rasa yang diinginkan. Setelah itu, ditambah dengan asam dan pemberian warna. Diberi warna? Ya, dong supaya lebih menarik. Warna itu biasanya disesuaikan dengan kesan buah. Warna kuning buat rasa jeruk, warna merah untuk anggur, dan seterusnya. Untuk jenis cola biasanya memakai karamel.

Sebenarnya ada dua cara yang biasa dipakai untuk mengemas minuman ringan ini. Yang pertama, sirup dicairkan dengan air, didinginkan, dioksidasi dan langsung dimasukkan ke dalam botol. Cara yang kedua, sirup dimasukkan ke dalam masing-masing botol, terus dituang air soda (air yang sudah teroksidasi). 

Minuman yang sudah jadi ini harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. Maksudnya untuk mencegah agar karbon dioksida tidak menguap. Kalau terbuka sedikit saja, ya buih dan desisnya hilang. Rasanya tidak enak lagi. Kemasannya mulai dari botol-botol kaca, kaleng alumunium atau timah, botol plastik, sampai ke drum-drum besar.

Pengaruh Kesehatan

Banyak orang khawatir minuman soda akan berpengaruh pada kesehatan. Sebenarnya Anda tidak perlu takut sebab tidak berpengaruh jelek buat kesehatan. Tapi, karena mengandung asam, mungkin berpengaruh buat mereka yang sakit maag. "Tapi bukan berarti orang yang minum minuman ini jadi sakit maag. Tergantung pada kondisi lambungnya.

Secara umum, tidak ada efek negatif dari minuman ringan ini. Cuma harus diingat, minuman ini mengandung zat pewarna. Kalau kualitasnya bagus dan sudah terdaftar, ya tidak ada masalah. Biasanya setelah minum, rasanya ingin bersendawa. Egh! Begitulah. Angin pun keluar dari hidung Anda. Kadang bisa membuat kaget sendiri. Kok bisa begitu ya? "Itu terjadi akibat pemrosesan minuman itu di lambung. Gas karbondioksida itu menumpuk di lambung, dan lambung bereaksi. Maka terjadilah sendawa itu. Sudah jelas kan? 

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Serambi Bisnis di Google News