Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
iklan space 728x90px

Sukses Netflix Berawal dari Penyewaan Film (DVD)


SerambiBisnis.com - Netflix telah menyandang nama besar sebagai pemberi layanan video streaming berbasis internet besar, mungkin yang terbesar, di dunia. Namun, tahukah Anda sebelum menjadi layanan televisi internet seperti saat ini, Netflix berawal dari sebuah penyewaan film DVD?

Netflix didirikan pada 1997 oleh Reed Hastings dan Marc Randolph di California. Mereka memberikan layanan streaming film dan serial TV ke komputer. Saat mendirikan Netflix, Hastings berusaha untuk menggabungkan dua teknologi yang ketika itu masih baru, yaitu DVD dan keberadaan situs pemesanan DVD.

Dihimpun dari berbagai sumber, didapati bahwa pada tahun 2000, Netflix tidak lebih dari sekadar layanan persewaan film. Sistem yang digunakan oleh Netflix adalah dengan meminta biaya berlangganan setiap bulan. Dengan begitu, pelanggan bebas untuk menyewa DVD tanpa batasan jumlah dan waktu.

Ketika itu, Netflix hanya memiliki 300.000 pelanggan, dan masih menggantungkan diri pada layanan pos untuk mengirirnkan DVD yang hendak disewa. Hastings lalu terbang ke Dallas untuk menemui pihak Blockbuster, yang ketika itu, merupakan raksasa persewaan film dengan 7.700 toko di seluruh dunia. Dia ingin mengajak Blockbuster untuk bekerja sama dengan Netflix.

Hastings bahkan menawarkan untuk menjual 49% saham Netflix dan mengganti nama Netflix menjadi Blockbuster.com. Netflix hendak menjadi layanan online Blockbuster. Akan tetapi, ketika itu, Blockbuster tidak tertarik. Mereka belum melihat adanya peluang sekaligus ancaman dari media digital.

Blockbuster baru menyadari ini di 2004 lalu. Mereka lalu membuat layanan berlangganan online sendiri. Namun, mereka sudah terlambat. Jika mereka meluncurkan layanan ini dua tahun sebelumnya, Netflix pasti kalah.

Di 2005, Netflix telah memiliki 4,2 juta pelanggan, dan angka ini terus bertambah. Saat itu, studio di Hollywood mulai menawarkan film mereka untuk disewakan oleh Netflix. Keberadaan Netflix berhasil menjadi sumber penghasilan lain bagi mereka. Selain itu, dengan adanya Netflix, mereka tidak lagi bergantung sepenuhnya pada Blockbuster.

Netflix mulai menyiarkan film dan serial TV secara streaming langsung ke PC di tahun 2007. Di bulan November 2013, Blockbuster bangkrut. Sebulan sebelumnya, Netflix mengumumkan bahwa mereka telah memiliki pelanggan 31 juta orang.

Salah satu kunci kesuksesan Hastings adalah karena dia sadar bahwa ada ketidakpuasan pada pelanggan saat menonton siaran televisi tradisional. Ketidakpuasan tersebut adalah keberadaan iklan.

Netflix tidak memiliki iklan. Sumber pendapatan mereka murni datang dari biaya berlangganan pelanggan mereka. Dengan membayar sejumlah uang, masyarakat dapat menonton film atau serial TV yang mereka inginkan, tanpa harus mengikuti jadwal dari stasiun TV, pada gadget apa pun yang mereka miliki, tanpa harus menonton iklan.

Dengan layanan Netflix, Anda dapat mengendalikan apa yang ingin Anda tonton. Ia seperti buku. Anda dapat membaca seluruh cerita yang ada dalam buku dalam satu waktu, karena Anda sudah memiliki semua episode yang ada.

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.
Follow Berita/Artikel Serambi Bisnis di Google News