Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
iklan space 728x90px

Cara Menghitung Break Even Point untuk Bisnis Baru agar Tidak Salah Hitung Modal


Banyak bisnis baru tutup bukan karena produk tidak laku, melainkan karena pemiliknya tidak mengetahui kapan usahanya benar-benar balik modal. Di sinilah pentingnya memahami cara menghitung Break Even Point (BEP) sebagai alat analisis keuangan dasar sebelum menjalankan operasional. BEP membantu pelaku usaha memperkirakan kapan modal kembali, berapa target penjualan minimal, dan seberapa besar biaya yang harus ditekan.

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, keputusan tanpa perhitungan bisa menjadi risiko besar. BEP menjadi panduan penting untuk menilai apakah model bisnis layak dijalankan. Dengan menghitung BEP sejak awal, pelaku usaha dapat menyiapkan strategi penjualan yang lebih realistis dan menghindari potensi kerugian.

Apa Itu Break Even Point (BEP)?

Break Even Point adalah titik impas, yaitu kondisi ketika pendapatan bisnis setara dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Pada titik ini, bisnis tidak untung dan tidak rugi. BEP menunjukkan berapa banyak unit produk yang harus terjual atau berapa omzet minimal yang perlu dicapai agar modal dapat kembali.

Secara sederhana, BEP membantu pelaku usaha memahami “garis aman” sebelum masuk ke fase profit. Tanpa menghitung BEP, bisnis berpotensi menghabiskan modal lebih cepat dari yang diperkirakan.

Mengapa Break Even Point Penting untuk Bisnis Baru?

BEP memberikan gambaran realistis tentang kelayakan usaha. Data dari lembaga riset UMKM menunjukkan bahwa banyak bisnis kecil mengalami kesulitan di tahun pertama karena salah menghitung biaya tetap dan biaya variabel. Kesalahan ini membuat target penjualan tidak sesuai kemampuan pasar.

Dengan menghitung BEP, pemilik bisnis dapat:

  • Menentukan harga jual yang tepat
  • Mengetahui jumlah minimum produk yang harus dijual
  • Menekan biaya yang tidak efisien
  • Menilai apakah bisnis layak diteruskan atau perlu strategi baru


Cara Menghitung Break Even Point untuk Bisnis Baru

Di bawah ini beberapa cara menghitung break even point untuk bisnis baru:

1. Identifikasi Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang harus dibayar meskipun tidak ada penjualan. Contohnya sewa tempat, gaji karyawan bulanan, biaya listrik dasar, hingga biaya administrasi.

Misalnya bisnis kopi kecil memiliki biaya tetap Rp5.000.000 per bulan.

2. Tentukan Biaya Variabel per Unit (Variable Cost)

Biaya variabel berubah sesuai jumlah produk yang dibuat. Misalnya biaya bahan baku kopi, gelas, tutup cup, dan gula. Misal total biaya variabel per cup adalah Rp7.000.

3. Tentukan Harga Jual per Unit

Harga jual adalah nilai yang dibayar pelanggan untuk satu unit produk. Misalnya satu cup kopi dijual Rp15.000.

4. Gunakan Rumus BEP Unit

Rumus BEP unit:

BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual – Biaya Variabel)

Dengan contoh di atas:

Biaya Tetap = Rp5.000.000

Harga Jual = Rp15.000

Biaya Variabel = Rp7.000

Maka:

BEP = 5.000.000 / (15.000 – 7.000)

BEP = 5.000.000 / 8.000

BEP = 625 cup

Artinya, bisnis harus menjual 625 cup per bulan agar impas.

5. Hitung BEP Rupiah

BEP dalam bentuk omzet:

BEP Rupiah = BEP Unit × Harga Jual

625 × Rp15.000 = Rp9.375.000

Ini menunjukkan omzet minimal untuk mencapai titik impas.

6. Analisis dan Evaluasi

Setelah mendapatkan BEP, langkah berikutnya adalah mengevaluasi apakah target tersebut realistis.

Pertanyaan penting:

Apakah 625 cup per bulan bisa dicapai?

Apakah lokasi dan pasar mendukung?

Apakah harga jual perlu dinaikkan atau biaya variabel perlu ditekan?

Analisis ini membantu mengarahkan strategi bisnis seperti promosi, efisiensi bahan baku, hingga penyesuaian harga.

Kesalahan Umum dalam Menghitung BEP

Berikut beberapa kesalahan umum dalam menghitung BEP yang masih sering dilakukan banyak orang:

  • Tidak memasukkan semua biaya tetap
  • Salah menghitung biaya variabel
  • Menggunakan harga jual yang tidak sesuai pasar
  • Tidak memperhitungkan fluktuasi permintaan

Menghindari kesalahan tersebut akan membuat hasil perhitungan BEP lebih akurat.

Kesimpulan

Memahami cara menghitung Break Even Point untuk bisnis baru adalah langkah penting sebelum menjalankan usaha. BEP membantu menentukan target penjualan, memprediksi kelayakan bisnis, dan membuat strategi keuangan lebih terarah. Dengan mengetahui kapan modal kembali, pelaku usaha memiliki pegangan yang lebih kuat untuk bersaing dan berkembang. BEP bukan hanya alat analisis, tetapi fondasi penting agar bisnis tidak salah langkah sejak awal.

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Break Even Point untuk Bisnis Baru agar Tidak Salah Hitung Modal"

Follow Berita/Artikel Serambi Bisnis di Google News