Cara Menghitung Break Even Point untuk Bisnis Baru agar Tidak Salah Hitung Modal
Apa Itu Break Even Point (BEP)?
Break Even Point adalah titik impas, yaitu kondisi ketika pendapatan bisnis setara dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Pada titik ini, bisnis tidak untung dan tidak rugi. BEP menunjukkan berapa banyak unit produk yang harus terjual atau berapa omzet minimal yang perlu dicapai agar modal dapat kembali.
Mengapa Break Even Point Penting untuk Bisnis Baru?
BEP memberikan gambaran realistis tentang kelayakan usaha. Data dari lembaga riset UMKM menunjukkan bahwa banyak bisnis kecil mengalami kesulitan di tahun pertama karena salah menghitung biaya tetap dan biaya variabel. Kesalahan ini membuat target penjualan tidak sesuai kemampuan pasar.
Dengan menghitung BEP, pemilik bisnis dapat:
- Menentukan harga jual yang tepat
- Mengetahui jumlah minimum produk yang harus dijual
- Menekan biaya yang tidak efisien
- Menilai apakah bisnis layak diteruskan atau perlu strategi baru
Cara Menghitung Break Even Point untuk Bisnis Baru
Di bawah ini beberapa cara menghitung break even point untuk bisnis baru:
1. Identifikasi Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang harus dibayar meskipun tidak ada penjualan. Contohnya sewa tempat, gaji karyawan bulanan, biaya listrik dasar, hingga biaya administrasi.
Misalnya bisnis kopi kecil memiliki biaya tetap Rp5.000.000 per bulan.
2. Tentukan Biaya Variabel per Unit (Variable Cost)
Biaya variabel berubah sesuai jumlah produk yang dibuat. Misalnya biaya bahan baku kopi, gelas, tutup cup, dan gula. Misal total biaya variabel per cup adalah Rp7.000.
3. Tentukan Harga Jual per Unit
Harga jual adalah nilai yang dibayar pelanggan untuk satu unit produk. Misalnya satu cup kopi dijual Rp15.000.
4. Gunakan Rumus BEP Unit
Rumus BEP unit:
BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual – Biaya Variabel)
Dengan contoh di atas:
Biaya Tetap = Rp5.000.000
Harga Jual = Rp15.000
Biaya Variabel = Rp7.000
Maka:
BEP = 5.000.000 / (15.000 – 7.000)
BEP = 5.000.000 / 8.000
BEP = 625 cup
Artinya, bisnis harus menjual 625 cup per bulan agar impas.
5. Hitung BEP Rupiah
BEP dalam bentuk omzet:
BEP Rupiah = BEP Unit × Harga Jual
625 × Rp15.000 = Rp9.375.000
Ini menunjukkan omzet minimal untuk mencapai titik impas.
6. Analisis dan Evaluasi
Setelah mendapatkan BEP, langkah berikutnya adalah mengevaluasi apakah target tersebut realistis.
Pertanyaan penting:
Apakah 625 cup per bulan bisa dicapai?
Apakah lokasi dan pasar mendukung?
Apakah harga jual perlu dinaikkan atau biaya variabel perlu ditekan?
Kesalahan Umum dalam Menghitung BEP
- Tidak memasukkan semua biaya tetap
- Salah menghitung biaya variabel
- Menggunakan harga jual yang tidak sesuai pasar
- Tidak memperhitungkan fluktuasi permintaan
Kesimpulan
Memahami cara menghitung Break Even Point untuk bisnis baru adalah langkah penting sebelum menjalankan usaha. BEP membantu menentukan target penjualan, memprediksi kelayakan bisnis, dan membuat strategi keuangan lebih terarah. Dengan mengetahui kapan modal kembali, pelaku usaha memiliki pegangan yang lebih kuat untuk bersaing dan berkembang. BEP bukan hanya alat analisis, tetapi fondasi penting agar bisnis tidak salah langkah sejak awal.


Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Break Even Point untuk Bisnis Baru agar Tidak Salah Hitung Modal"