Cara Merawat Kebersihan Telinga dari Timbunan Serumen
SerambiBisnis.com - Organ telinga manusia memiliki mekanisme pertahanan alami untuk melindunginya dari benda asing dan infeksi. Salah satunya dengan menghasilkan serumen. Telinga setiap orang pasti menghasilkan serumen. Jumlahnya bergantung dari jenis kulit seseorang. Jika cenderung berminyak, jumlah serumen pun bisa banyak. Demikian pula sebaliknya. Lalu bagaimana cara merawat kebersihan telinga dari timbunan serumen?
Orang awam biasa menyebut serumen sebagai kotoran telinga. Pada pembentukannya, serumen merupakan hasil produksi dari kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit dinding telinga yang terlepas, serta partikel debu. Dalam keadaan normal, serumen terdapat di bagian sepertiga luar lubang telinga.
Serumen juga bisa keluar dengan sendirinya dari lubang telinga bila terjadi perpindahan epitel kulit yang pindah dari arah membran timpani ke arah keluar atau dibantu dengan gerakan rahang saat mengunyah.
Karena dapat keluar dengan sendirinya, serumen tidak perlu dengan sengaja dikeluarkan. Akan tetapi, masih banyak orang yang salah menangani serumen. Misalnya, masih berupaya mengorek serumen telinga sendiri, mengoreknya terlalu dalam dan terlalu keras, atau terlalu sering mengorek telinga.
Aktivitas ini bisa berpotensi merusak telinga. Salah satunya, gendang telinga robek yang jika kondisi kerusakannya berat bisa menyebabkan ketulian.
Membersihkan serumen telinga alangkah lebih baik sekali dalam enam bulan, itu pun ke dokter THT. Jika hendak dilakukan sendiri, bisa saja, asalkan dilakukan oleh orang lain dan serumennya terlihat untuk mencegah pengorekan telinga lebih dalam.
Ciri-ciri telinga dengan serumen yang "penuh" antara lain ada perasaan tidak nyaman, gatal, bisa menyebabkan nyeri, pendengaran menurun, atau berdenging. Jika lantas dikorek sendiri dan terjadi kesalahan, bisa menyebabkan laserasi, iritasi, dan dalam tingkatan yang berat bisa menjadi infeksi telinga luar atau otitis eksterna.
Rata-rata anak-anak atau lansia yang kedapatan sumbatan serumen atau bermasalah karena pengorekan telinga yang salah. Ada dua tipe serumen, yang kering dan keras serta serumen basah. Di dokter THT, serumen tipe kering dan keras bisa dibersihkan dengan alat ekstraktor serumen. Sebelumnya dapat pula diberikan obat tetes berupa cairan sejenis sodium ducosate dan komposisi lain untuk melunakkan serumen yang lebih keras.
Untuk serumen basah bisa dibersihkan dengan cara dilakukan irigasi lubang telinga dengan air hangat.
Lain halnya dengan telinga bagian luar atau daun telinga. Bagi sebagian orang, minyak hasil sekresi kelenjar juga dapat menumpuk di lipatan-lipatan daun telinga. Untuk kotoran yang ini justru disarankan untuk rajin dibersihkan.
Caranya bisa dengan mencucinya perlahan dengan air hangat atau gunakan korek kuping bulu halus. Jika terasa lebih keras, bisa ditambahkan air hangat atau sedikit minyak (seperti baby oil) untuk melicinkan.